Lampung Selatan, MTsN 1 (Humas) – Suasana Senin pagi, 28 Juli 2025, di Lapangan Utama MTsN 1 Lampung Selatan terasa berbeda. Upacara bendera yang rutin dilaksanakan setiap pekannya kali ini berjalan dengan penuh khidmat sekaligus bergelora, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta upacara.

Upacara yang berlangsung tertib ini dikoordinasi dengan apik oleh para petugas dari kelas 9A. Dengan langkah tegap dan penuh percaya diri, mereka menjalankan setiap rangkaian tugas, mulai dari penyiapan barisan, pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, hingga pembacaan teks-teks penting, menunjukkan kedisiplinan dan tanggung jawab yang patut diacungi jempol.

Puncak dari semangat pagi itu hadir saat pembina upacara, Bapak Derajat Kuncoro, M.Pd., menyampaikan amanatnya. Dengan gaya yang berapi-api dan penuh energi positif, beliau tidak memberikan pidato konvensional. Sebaliknya, beliau mengajak seluruh siswa untuk mengubah afirmasi positif menjadi sebuah doa yang kuat untuk mengawali pekan.

"Ucapkan dengan lantang dan yakini dalam hati! Saya siswa cerdas! Saya siswa berakhlak mulia! Saya calon pemimpin masa depan! Saya adalah kebanggaan orang tua dan guru! Kalian adalah juara!" seru Bapak Derajat Kuncoro, yang kemudian diikuti serentak oleh ribuan siswa dengan suara bergemuruh. Beliau menekankan bahwa setiap ucapan positif yang diyakini sepenuh hati adalah doa yang akan membentuk karakter dan mengantarkan pada kesuksesan.

Menanggapi jalannya upacara, Kepala MTsN 1 Lampung Selatan, Abdurahman, S.Ag., M.Pd.I., mengungkapkan apresiasinya. "Upacara hari ini adalah cerminan sempurna dari pendidikan karakter yang kami usung. Saya salut dengan kedisiplinan petugas dari kelas 9A. Lebih dari itu, metode amanat yang disampaikan oleh Bapak Derajat Kuncoro sangat inovatif dan mengena. Memulai pekan dengan doa dan suntikan kepercayaan diri seperti ini sangat penting untuk membentuk mental juara pada diri siswa kami," ujarnya.

Upacara bendera di MTsN 1 Lampung Selatan pada hari itu berhasil melampaui esensi sebuah rutinitas seremonial. Kegiatan ini bertransformasi menjadi sebuah momentum pembinaan karakter, penanaman rasa percaya diri, dan penguatan spiritual secara kolektif. Melalui perpaduan antara kedisiplinan petugas upacara dan amanat yang membangkitkan semangat, seluruh warga madrasah tidak hanya diingatkan tentang nilai-nilai nasionalisme, tetapi juga dibekali energi positif yang dahsyat untuk menghadapi tantangan belajar selama sepekan ke depan. (AS)