Bukan Sekadar "Polisi Siswa", MTsN 1 Lampung Selatan Lahirkan 16 Duta Kedisiplinan Lewat KOMDIS OSIM
Lampung Selatan, MTsN 1 (Humas) – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Lampung Selatan melakukan terobosan baru dalam membangun karakter siswanya. Tidak lagi hanya mengandalkan guru dalam penegakan aturan, madrasah ini resmi membentuk dan mengukuhkan Komisi Disiplin (KOMDIS) yang beranggotakan siswa-siswi terpilih pada Kamis (09/12/2025). Sebanyak 16 siswa, terdiri dari 8 siswa kelas 8 dan 8 siswa kelas 9, resmi dilantik setelah melewati seleksi ketat dan Pendidikan Kilat (Diklat) intensif seharian penuh.
Koordinator KOMDIS, Bapak Andri Sofyandi, S.H., M.Pd., bersama Bapak Heriyanto, S.Pd. menjelaskan bahwa KOMDIS OSIM ini mengusung konsep peer-to-peer discipline atau pendisiplinan melalui pendekatan teman sebaya. "Mekanismenya unik. Anggota KOMDIS kelas 9 akan menjadi pengawas dan kakak asuh bagi kelas 8. Sedangkan anggota KOMDIS kelas 8 bertanggung jawab terhadap adik kelasnya di kelas 7," jelas Andri.
Menurutnya, pendekatan ini seringkali lebih efektif karena siswa cenderung lebih bisa menerima masukan dari rekan sebayanya dibandingkan teguran satu arah dari guru. "Tugas mereka bukan menghukum, tapi mengingatkan dengan prinsip 3T: Tatap, Tegur dengan sopan, dan Tulis jika membandel untuk ditindaklanjuti oleh Guru BK," tambahnya.
Pembentukan KOMDIS ini memberikan manfaat ganda yang bisa menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lain. Pertama, bagi madrasah, kehadiran KOMDIS membantu menciptakan ketertiban yang lebih masif, terutama saat kegiatan krusial seperti upacara bendera dan baris-berbaris sebelum masuk kelas. Kedua, dan yang terpenting, ini adalah laboratorium kepemimpinan (leadership) nyata bagi ke-16 siswa terpilih. Mereka dilatih untuk memiliki wibawa, berkomunikasi dengan tegas namun santun, dan yang terberat: menjadi teladan hidup bagi ratusan siswa lainnya.
Kepala MTsN 1 Lampung Selatan, Bapak Abdrahman, S.Ag., M.Pd.I., dalam sambutannya menegaskan bahwa KOMDIS dibentuk bukan untuk menciptakan ketakutan, melainkan untuk membangun budaya keteladanan. "Kami tidak sedang membentuk 'polisi siswa' yang galak atau arogan. Justru sebaliknya, kami sedang mencetak duta-duta keteladanan. Filosopi utama KOMDIS ini adalah Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan memberi contoh). Sebelum mereka menertibkan temannya, mereka wajib menertibkan diri sendiri terlebih dahulu. Beliau berharap, kehadiran 16 anak hebat ini menjadi pionir perubahan di MTsN 1 Lampung Selatan, di mana kedisiplinan tumbuh bukan karena paksaan, tapi karena kesadaran yang dicontohkan oleh teman mereka sendiri. Ini adalah investasi karakter jangka panjang bagi madrasah kita." (AS)
Stay Connect With Us